Jumat, 24 Januari 2014


Antologi Cerpen Pemenang Writing Contest : Love In Silent


Genre : Antologi Cerpen
Penulis : Zahia DaNia Firdaus et.al
Layouter : Zahia DaNia Firdaus
Designer : Nurul Fadhilah IA

Tebal : 69 hal 14 x 20,5 cm
ISBN : 978-602-14962-0-6



Tema cinta memang selalu menjadi pembahasan menarik sepanjang masa. Sejak bumi diciptakan sampai nanti habis masanya, cinta akan tetap jadi legenda yang tak pernah usai. Namun di tengah zaman keterbukaan ini, ada saja segelintir orang yang memilih menutupi perasaannya. Menyudutkan cintanya di ruang tersepi dari sudut hatinya. Mereka memilih diam. Karena, cinta sejati hanya akan didengar dalam senyap. Meski hanya sebagai pengagum rahasia. Meski hanya dalam diam, cinta akan menemukan jalannya sendiri dengan kebetulan-kebetulan yang ada. Karena hanya dengan diam, cinta mampu menunjukkan siapa dirinya.

-harga : Rp 20.000-
-order : 089632237101-

Rabu, 11 Desember 2013

Selasa, 03 Desember 2013

Antologi Cerpen Pemenang Double Events : On Another Place - Abu-Abu



Judul : On Another Place
Penulis : Zahia DaNia Firdaus, Muhrodin "AM", Meilani Ambarwati, Fransisca Febriyani Fitriawansyah, Aisyah Tsurayya, Iis Septianingsih 
Penerbit : Penerbit Menara 9 Warna (Pena 9 Warna)
Tahun terbit : 2013
Tebal : 53 halaman

Mengangkat lima cerita dengan latar berbeda-beda
Menonjolkan keindahan di berbagai daerah
Mengisahkan lika-liku kehidupan dari berbagai arah

Tempat-tempat indah di Sulawesi Selatan -Makassar, Maros, Bone-

Pemandangan mengagumkan di puncak Purbalingga -Gunung Slamet-
Sisi lain luar negeri -Sana`a-
Eksotisnya wilayah timur -Bali dan Lombok-
Semua terangkum dalam On Another Place

Judul : Abu-Abu
Penulis : Zahia DaNia Firdaus, Meilani Ambarwati, Ayudiah Uprianingsih, Nur Cahyani
Penerbit : Penerbit Menara 9 Warna (Pena 9 Warna)
Tahun terbit : 2013
Tebal : 30 halaman

Di antara hitam dan putih

Ada abu-abu
Di antara ya dan tidak
Ada ragu-ragu

Setiap orang memiliki sepotong kisah hidup

Saat di mana sulit memilih langkah.
Maju atau mundur
Atau mungkin berhenti

Setiap orang mempunyai sebagian peran

Menjadikan dirinya seperti apa yang seharusnya

Ada kisah pilu

Juga rentetan rindu
Hanya di Abu-Abu

-dua tema dalam satu buku-

-harga : Rp 25.000-
-order : 089632237101-




Selasa, 26 November 2013

Writing Contest : Love in Silent


Syarat dan Ketentuan:
  1. Lomba terbuka untuk semua kalangan, tanpa batasan usia
  2. Untuk memudahkan komunikasi, peserta wajib LIKE Fan Page Facebook  PENA 9 WARNA (https://www.facebook.com/menara9warna?ref=hl)
  3. Naskah merupakan cerita pendek (cerpen), karya asli, bukan saduran dan/atau hasil plagiasi, tidak   memicu konflik SARA dan pornografi, serta belum pernah dimuat di media cetak  maupun online
  4. Ketik naskah dalam format Microsoft Words dengan ketentuan : jenis kertas A4, font Times New Roman size 12 pt, spasi 1,5, marginnormal, justify (rata kiri-kanan), maksimal 7 halaman
  5. Wajib simpan dengan nama file : Judul Naskah_Nama Penulis
  6. Kirim naskah dan biodata*) dalam 1 file doc,melalui lampiran/attachment (bukan di badan email) HANYA ke email : pena9warna@yahoo.com dengan subjek : LIS_Judul Naskah_Nama Penulis
  7. Update peserta bisa dilihat di catatan FP PENA 9WARNA
  8. Deadline tanggal 8 Januari 2014 (perpanjangan) pukul 23.59 WITA
  9. Pemenang akan dimumkan pada 22 Januari 2014 di FP PENA 9 WARNA dan pena9warna.blogspot.com
Hadiah :
  1. Seluruh naskah yang tulisannya dinilai memenuhi semua syarat dan ketentuan serta menarik, kreatif, dan inspiratif versi panitiaakan dibukukan secara indie di Penerbit Menara 9 Warna (bisa dalam 1 atau beberapa jilid buku, bergantung dari banyaknya naskah yang terpilih, dan buku hanya dijual secara online via PENA 9 WARNA).
  2. Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp50.000,00  dari Penerbit Menara 9 Warna
  3. Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan royalti berupa potongan harga senilai 15% setiap pembelian bukunya jika sudah terbit (bukan hanya sekali, tapi seterusnya). Semakin banyak buku yang kamu jual, sebanyak itu juga royalti yang akan kamu dapatkan
  4. Seluruh pemenang mendapatkan e-sertifikat + diskon 20% untuk biaya administrasi event selanjutnya.
    

JUARA 1 : Voucher Penerbitan buku lengkap senilaiRp200.000,- dari PENA 9 WARNA, E-sertifikat Juara, buku bukti terbit, serta trophy
    
JUARA 2 : Voucher Penerbitan buku lengkap senilaiRp150.000,- dari PENA 9 WARNA, E-sertifikat Juara, buku bukti terbit, serta trophy
    
JUARA 3 : Voucher Penerbitan buku lengkap senilaiRp100.000,- dari PENA 9 WARNA, E-sertifikat Juara, buku bukti terbit, serta trophy

Catatan :

MENERBITKAN BUKU DI PENA 9 WARNA (Tarif Rp 400.000)

       Penerbit Menara 9 Warna adalahh penerbit indie yang akan mewujudkan impian penulis untuk mengukir nama di atas prasasti kepenulisan tanpa terkecuali, dengan syarat dan ketentuan sbb :

1. Dengan membayar Rp 400.000, Anda akan mendapatkan fasilitas sbb:
  • Editing naskah (tanpa mengubah isi)
  • Cover (1 kali perubahan) dan layout
  • ISBN (International Standard Book Number) sebagai bukti buku Anda terdaftar diakui secara internasional.
  • Cetak kualitas prima dengan sistem POD (print of demand).
  • Mendapat 1 exp contoh buku terbit dan dikirim ke alamat penulis gratis.
  • Promo media online
  • Royalti 15% dari buku yang terjual
  • Hasil penjualan akan dilaporkan setiap dua bulan sekali via email
  • Royalti akan ditransfer bersamaan dengan pengiriman laporan penjualan (per 2 bulan). (Untuk bank selain BRI, biaya transfer antar rekening ditanggung penulis)
2. Adapun ketentuan naskahnya sbb :
  • Tema bebas
  • Naskah merupakan karya asli, bukan saduran dan/atau hasil plagiasi, tidak bertentangan dengan SARA dan tidak berisi pornografi
  • Ketik naskah dalam format Microsoft Words dengan ketentuan :
a)      Jenis kertas A4
b)      Font Times New Roman size 12 pt
c)      Spasi 1,5
d)      Margin normal
e)      Justify
f)       Jumlah halaman maksimal 200 halaman
  • Kirim dalam 1 file beserta biodata, kata pengantar (ucapan terimakasih) penulis, dan daftar isi buku dalam bentuk lampiran ke email : peena9warna@yahoo.com. Dengan subjek : TERBITKAN NASKAH
3. Catatan
Naskah akan kami proses untuk diterbitkan dalam jangka waktu 2-4 minggu (belum termasuk waktu proses cetak)

Jumat, 18 Oktober 2013

Yang Terpenting Bagaimana Isinya


           “Aku kan cantik, bodyku gitar spanyol, kulitku sawo matang, jari tanganku lentik, aku punya wajah manis yang sangat enak dipandang, blablablabla….”
            Bak sebuah kebanggaan bagi sebagian orang jika memiliki keindahan fisik.
Karena itu pula, bagi yang merasa tak dianugrahi sedikitpun untuk cantik pasti akan men-judge Tuhan nggak pernah adil.
            Padahal menjadi cantik bukan hanya sebuah kenikmatan, cantik pun adalah sebuah ujian bagi yang memikirkannya. Jelas amat ‘tidak baik’kan? Jika punya wajah cantik tapi kelakuan nggak ada yang bisa diandalkan. Kecantikan sebenarnya dilihat dari dalam, Sis! Jika sudah punya inner beauty maka Insya Allah akan terpancar kecantikan fisik.
            Ada sebuah muhasabah indah yang kukutip dari sebuah buku ‘Menggapai Qalbu Salim’ karya Aa Gym…
            ***
            Silahkan tatap cermin di hadapan Anda, dan lihatlah keadaan wajah Anda!!!
Seraya bertanya, “Hei wajah, apakah engkau ini kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana? Atau malah engkau ini akan hangus legam terbakar dalam bara Jahannam?”
            Lalu tatap mata kita, seraya bertanya, “Hei mata, apakah engkau ini yang kelak dapat menatap penuh kelezatan dan kerinduan, menatap Allah yang Maha Agung, menatap keindahan surga, menatap Rasulullah, menatap para nabi, menatap kekasih-kekasih Allah kelak? Ataukah engkau ini yang terbeliak, melotot, menganga, terburai, dan meleleh ditusuk baja membara? Akankah engkau yang seringkali terlibat maksiat ini akan menyelamatkan? Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini?”
            Tanyalah, mulut kita ini, “Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat menyebut kalimat thoyibah, laaillaahaillallah? Ataukah akan menjadi mulut yang berbusa yang akan menjulur-julur, menjadi pemakan buah zaqum yang getir, menghanguskan, dan menghancurkan setiap usus? Atau menjadi peminum lahar dan nanah yang panas membara? Saking terlalu banyak dusta, gibah, dan fitnah serta yang yang terluka karena mulut ini…?
            Wahai mulut, apa gerangan yang kau ucapkan? Wahai mulut yang malang. Betapa banyak dusta yang engkau ucapkan! Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam! Berapa banyak kata-kata manis semanis madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu beberapa orang? Betapa jarangnya engkau jujur? Betapa jarangnya engkau menyebut nama Allah dengan tulus? Betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar Allah mengampunimu…?”
            Berdialoglah dengan diri ini, “Hai…kamu ini anak shalih atau anak durjana? Apa saja yang telah kau peras dari orangtuamu selama ini? Tetapi, apa yang telah engkau berikan kepada keduanya, selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya? Tidak taukah engkau, betapa sesungguhnya engkau adalah mahluk yang tidak tahu membalas budi!”
            “Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar, bersuka cita, bercengkrama di surga sana? Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih di dalam lahar jahannam, yang kan terus terasa tanpa ampun, memikul derita tiada akhir?”
            “Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan? Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu? Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu? Berapa banyak perindu pertolonganmu yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu? Berapa pula hak-hak yang engkau rampas?”
            “Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu? Apakah tubuhmu sebagus kata-katamu atau malah sekelam kotoran-kotorang yang melekat di tubuhmu? Apakah hatimu segagah ototmu atau selemah daun-daun yang mudah rontok? Apakah hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotoranmu?”
            Lalu ingatlah amal-amal kita, “Hai tubuh apakah kau ini mahluk mulia atau menjijikkan? Berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik penampilanmu itu?”
            “Apakah engkau ini dermawan atau si pelit yang menyebalkan? Berapa banyak uang yang engkau nafkahkan di jalan kebebanaran bandingkan dengan yang engkau gunakan untuk memenuhi selera rendah hawa nafsumu?”
            “Apakah engkau ini sahalih/shalihah seperti yang engkau tampakkan? Khusyukkah Salatmu, Zikirmu. Doamu…? Ikhlaskah engkau melakukan semua itu? Jujurlah hai tubuh yang malang! Ataukah engkau ini menjadi riya` tukang pamer?”
            Sungguh! Betapa banyak perbedaan antara yang nampak di cermin dengan apa yang tersembunyi, betapa aku telah tertipu oleh ‘topeng’ tersebut…
            Keindahan wajah yang terlihat sekarang mungkin akan sirna termakan waktu. Namun, keindahan akhlak tak kan hilang. Tapi justru akan terbayar oleh kenikmatan yang jauh lebih indah dari apa yang terlihat di dunia…Wallahu a`lam